Berbahagialah Orang-orang yang Dianggap Aneh
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam
Muslim dalam shohihnya dari Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
بدأ الإسلام غريبا وسيعود غريبا كما بدأ فطوبى للغرباء
“Islam ini pada awalnya dianggap aneh
dan akan kembali menjadi aneh sebagaimana awalnya dan beruntunglah
orang-orang yang dianggap aneh saat itu.” [HR. Muslim dalam Shohihnya, Kitab Iman (145), dan Sunan Ibnu Majah bab Al-Fitan (3986), Musna Imam Ahmad bin Hambal (2/389)]
Dalam Musnad Imam Ahmad disebutkan,
قيل: يا رسول الله من الغرباء؟ قال: الذين يصلحون إذا فسد الناس
Seseorang bertanya, “wahai Rasulullah,
siapa mereka orang-orang yang aneh (al-Ghuraba’) ?”, Beliau shallallahu
‘alaihi wasallam menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang tetap berbuat
baik ketika manusia telah rusak.” [HR. Ahmad dalam Musnadnya (4/74)].
Dalam lafadz lain disebutkan,
الذين يصلحون ما أفسد الناس من سنتي
“Orang-orang yang tetap berbuat baik
dengan sunnahku (mengamalkan sunnahku) sementara manusia merusaknya
(meninggalkan sunnah).” [HR. Tirmidzi dalam sunannya bab Iman (2630)]
Dalam hadits yang lain disebutkan,
هم أناس صالحون قليل في أناس سوء كثير
“Mereka adalah manusia-manusia sholih
yang berjumlah sedikit diantara manusia-manusia jahat/buruk yang
berjumlah banyak.” [HR. Ahmad dalam Musnadnya (2/177)]
Maka maksud dari kata “al-Ghuroba” adalah
orang-orang yang istiqomah, yang tetap berbuat bagi ketika manusia
telah rusak, merekalah manusia yang dijanjikan syurga dan kebahagiaan.
Mereka istiqomah dengan agama Allah, dan memurnikan tauhid serta
mengikhlaskan ibadah mereka hanya kepada Allah. Merekalah orang-orang
yang senantiasa menjaga sholat, membayar zakat, berpuasa dan berhaji
serta amalan lainnya yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Bahkan
Allah mensifati mereka dalam Al-Quran,
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُون نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang
mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan
mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan
gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.
Kamilah pelindung kalian dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya
kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan apa yang kamu minta.” [QS. Fushilat 30-31]
Adapun Islam, pada awal perkembangnya
sangat sedikit pengikutnya dan dianggap aneh oleh penduduk kota Mekkah.
Sangat sedikit orang-orang yang beriman pada saat itu bahkan kebanyakan
manusia saat itu mengolok-olok Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
mengusirnya, mengancam bahkan sangat berkeinginan membunuhnya.
Setelah turunnya perintah hijrah, Nabi
shallallahu ‘alaihi wasalam pun berpindah mengembangkan agama Allah di
Madinah, dengan kondisi sedikit berbeda jika dibandingkan dengan di kota
Mekkah. Namun, Islam tetap dianggap aneh hingga akhirnya orang-orang
banyak yang memeluk Islam.
Dan pada zaman sekarang ini, banyak
manusia telah menjauhkan diri mereka dari agama Allah, banyaknya
kemaksiatan dan kemusyrikan, bahkan orang-orang Islam sendiri telah
banyak meninggalkan ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dalam kondisi kehidupan yang demikian rusaknya, orang-orang yang tetap
istiqomah taat kepada Allah dan menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka itulah al-Ghuroba’ yang dijanjikan
syurga serta kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Sumber: Fatawa Nurun ‘ala Darb Juz I hal. 16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar