Asy-Syeikh Abdul Qodir al-Jaelani menyatakan sebagiamana
yang ia maktubkan didalam kitabnya yang
mahsyur yakni kitab Fathul Rabbaniy wa
Faydur Rahmaan hal. 43 yakni ada 4 jenis manusia yang dapat menghancurkan
agama Islam yg mulia ini. Jenis manusia pertama adalah orang yang tidak mengamalkan atas
apa-apa yg ia ketahui.
Allah SWT sangat murka terhadap manusia yg seperti ini. Bagaimana
tidak, ia banyak tahu tentang agama, sering bicara tentang agama namun tidak
pernah mengamalkan, mengaplikasikan dan menerapkan atas apa-apa yang ia ketahuinya
itu, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat ash-Shaff:2-3
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä zNÏ9 cqä9qà)s? $tB w tbqè=yèøÿs? ÇËÈ uã92 $ºFø)tB yYÏã «!$# br& (#qä9qà)s? $tB w cqè=yèøÿs? ÇÌÈ
2. Wahai orang-orang yang
beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
3.
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak
kamu kerjakan.
Terlebih orang yg
banyak ilmunya namun tidak pernah mengamalkan ilmunya itu merupakan perkara yg
sia-sia dihadapan Allah SWT sebagaimana firman-Nya dalam surat al-Mulk:2
Ï%©!$# t,n=y{ |NöqyJø9$# no4quptø:$#ur öNä.uqè=ö7uÏ9 ö/ä3r& ß`|¡ômr& WxuKtã 4 uqèdur âÍyèø9$# âqàÿtóø9$# ÇËÈ
2. yang menjadikan mati dan
hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.
dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,
Dalam ayat tsb Allah SWT menggunakan
frasa “ahsanu ‘amalan” yakni yg lebih
baik amalnya bukan menggunakan “aktsaru
ilman” atau ilmu yg banyak. Jadi ilmu yg banyak namun tidak diamalkan akan
tidak bermakna apa-apa dihadapan Allah SWT. Sambil saya sampaikan contoh
seperti: banyak kaum muslim yg tahu bahwa shalat lima waktu, shaum Ramadhan,
membayar zakat fithrah adalah kewajiban tetapi sedikit sekali yg menjalankan. Begitu
juga banyak kaum muslimah yg tahu menutup aurat dgn jilbab tapi sedikit sekali yg menggunakannya. Banyak aparat
pemerintah, pegawai negeri, polisi, hakim, jaksa dll yg tahu bahwa suap dan
korupsi adalah perbuatan haram dan dosa tapi tidak sedikit mereka yg
mengerjakannya, banyak kaum muslim yg tahu menjalankan syariah secara kaffah
adalah sebuah kefardhuan tapi sedikit sekali yg memperjuangkannya.
Selanjutnya Jenis manusia kedua yg
dapat menghancurkan agama Islam yg agung ini adalah orang yg mengerjakan atas apa-apa
yg ia tidak ketahui status hukumnya. Tidak sedikit diantara kaum muslim
yg mengerjakan banyak aktivitas namun tidak mengetahui status hukumnya, apakah
Islam menghalalkannya atau justru mengharamkannya. Contoh: Tidak sedikit orang
yg terlibat dalam bisnis jual beli saham & valas, terlibat dalak bisnis
asuransi, mengundi nasib via kuis SMS, menjadi pegawai staff keuangan pada bank
yg berbasis ribawi. Tidak sedikit pula remaja muslim/muslimah yang menganggap
mulia profesi sebagai artis (penari, penyanya, pemain film/sinetron dll) yang
biasanya selalu mengumbar aurat, berikhtilat, berkhalwat dan beragam maksiat.
Tidak sedikit pula kaum muslim yg menganggap baik faham dem0krasi, HAM,
sekulerisme, pluralisme, liberalisme dan isme-isme yg bertentangan dengan Islam
lainnya. Boleh jadi semua ini dilakukan lantaran mereka tidak mengetahui status
hukumnya. Padahal Rasulullah SAW pernah bersabda: “Man ‘amila ‘amalan laysa ‘alayhi
amruuna fahuwa raddun”. (Barang siapa yg melakukan sesuatu yang tidak aku
perintahkan maka baginya tertolak”.
Selanjutnya jenis manusia ketiga yang
dapat menghancurkan agama Islam yang agung ini adalah orang yang tidak mau mencari tahu
atas apa-apa yang ia tidak ketahui.
Tidak sedikit pula diantara kaum
muslim yang merasa awam akan agama, ia sadar bahwa ilmu agamanya masih sedikit
tapi justru merasa cukup dan enjoy dala kondisi keawaman dan kebodohannya itu. Ia
hanya sekedar melaksanakan aktivitas rutinitas keseharian tanpa berfikir untuk
meperdalam ilmu agamanya. Padahal sabda Rasulullah SAW pernah bersabda: “Thalaabul ilmiu faridhatun ‘alal muslimin” (mencari
ilmu (agama)adalah kewajiban bagi kaum muslim). Sehingga tidak heran belakangan
ada adigium yang menyatakan: ‘pagi masih dikerjaan, sore diperjalanan, malam
kecapean, shubuh kesiangan’ karena lantaran berjibaku dengan waktu untuk
mencari nafkah saja bukan untuk mencari ilmu.
Selanjutnya jenis manusia keempat yang dapat menghancurkan agama Islam yang
agung ini adalah orang yang menolak untuk diajari oleh orang lain atas apa-apa yang tidak
ia ketahui.
Tidak sedikit orang menolak untuk
diajari atau didakwahi oleh orang lain lantaran karena kesombongannya. Padahal Rasulullah
SAW pernah bersabda: al-kibru bathaaral
haqq wal ghamth an-naas.” (Sombong itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan
orang lain).
Atau boleh jadi orang menolak diajari
dan didakwahi oleh orang lain karena mungkin orang yang mengajari dan
mendakwahinya itu lebih rendah status pendidikan formalnya, karena ia orang
tersebut berasal dari mazhab, kelompok, partai dan golongan lain, atau boleh
jadi orang yang mengajari dan mendakwahinya itu lebih muda daripada dirinya.
Sehingga tak heranlah sekarang syariah
Islam banyak ditinggalkan, al-Quran hanya jadi bacaan, yang wajib ditinggalkan,
yang haram dikerjakan dan seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar